Punya Teman Kaya, Tak Nyaman dengan Diri Sendiri
Ibu Ainy yang terhormat, saya terlahir dari keluarga sederhana. Namun, kenapa saya merasa sangat terpojok saat bertemu dengan teman yang memang terlahir dari keluarga kaya? Saya sudah berusaha memiliki penampilan ala orang kaya, tapi aura kaya tetap terpancar dari teman-teman. Bagaimana cara membuat saya lebih percaya diri ketika bertemu dengannya, ibu? Mbak Dinda yang lembut, tidak ada yang salah terlahir dari keluarga sederhana. Dari mana pun kita berasal, sudah seharusnya lah kita syukuri. Dan kalau saya boleh jujur, saya pun terlahir dari keluarga sederhana dan berasal dari kota kecil, Bangil – Jawa Timur.
Ayah saya seorang petani, dan Ibu saya seorang guru menjahit sekaligus tukang jahit. Hingga sekarang pun saya tidak pernah menyesal apalagi merasa malu terlahir dari beliau. Justru sebaliknya. Saya bangga dan penuh syukur memiliki seorang ayah yang hanya lulusan SMA dan Ibu lulusan SKKP (selevel SMP) tetapi selalu menanamkan akan pentingnya kejujuran, tanggung-jawab dan kasih sayang.
Mbak Dinda, tahukah Anda? Hidup yang paling nikmat, merdeka dan bahagia adalah menjadi diri sendiri sekaligus mensyukuri apa pun yang melekat pada diri kita sekarang. Rahasia menjadi pribadi percaya diri bukan sama sekali dilihat dari bagusnya penampilan fisik kita, mahalnya baju yang kita kenakan atau pun banyaknya materi yang kita miliki.
Sebaliknya, rahasia menjadi pribadi percaya diri adalah selalu senang menjadi dirinya sendiri sekaligus pandai mensyukuri setiap nikmat yang kita dapatkan selama ini.
Jadi apa yang harus Anda lakukan mulai sekarang? Pertama, jadilah diri Anda sendiri. Ketika bertemu dengan teman-teman Anda yang notabene anak orang kaya (karena sebenarnya yang kaya adalah orang tuanya, bukan) ya, Anda berteman saja. Tidak perlu mengikuti gaya hidup mereka.
Hal yang perlu Anda tanyakan kepada diri Anda sekarang adalah apa sebenarnya tujuan Anda berteman dengan anak-anak orang kaya? Untuk sebuah gengsi? Atau karena mereka anak-anak yang baik dan kebetulan kaya?
Jika memang mereka anak-anak yang baik, sudah sewajarnya lah Anda berteman dengan mereka. Tetapi jika ternyata alasan Anda adalah hanya untuk sebuah gengsi, maka tentu saja ini adalah tindakan yang salah. Anda tahu mengapa? Karena Anda menjadi menderita. Bukankah hidup berpura-pura itu membuat kita menderita?
Kedua, syukuri apa pun yang melekat pada diri Anda sekarang. Tanyakan kepada diri Anda, selama ini dengan usia yang aku miliki, apa saya yang telah saya lakukan ya? Apakah saya sudah menjadi seorang Dinda yang bahagia, merdeka dan ceria, atau justru sebaliknya.
Ketiga, isi hari-hari Anda dengan hal-hal positif. Mengingat usia Anda yang masih muda dan belia, sebaiknya Anda mengisi hari-hari Anda dengan kegiatan positif. Artinya, jika sekarang Anda masih kuliah, isilah waktu luang Anda dengan mengikuti kursus Bahasa Inggris ataupun keterampilan lainnya yang sangat mendukung Anda kelak dalam bekerja.
Gunakan uang Anda untuk meningkatkan ketrampilan / kegiatan positif daripada membelanjakan uang untuk membeli baju bagus dan berlebihan.
Bukankah menjadi diri sendiri itu nikmat? Selamat menjadi diri sendiri dan menjadi Dinda yang merdeka, ya!
Sumber : female.kompas.com
Ayah saya seorang petani, dan Ibu saya seorang guru menjahit sekaligus tukang jahit. Hingga sekarang pun saya tidak pernah menyesal apalagi merasa malu terlahir dari beliau. Justru sebaliknya. Saya bangga dan penuh syukur memiliki seorang ayah yang hanya lulusan SMA dan Ibu lulusan SKKP (selevel SMP) tetapi selalu menanamkan akan pentingnya kejujuran, tanggung-jawab dan kasih sayang.
Mbak Dinda, tahukah Anda? Hidup yang paling nikmat, merdeka dan bahagia adalah menjadi diri sendiri sekaligus mensyukuri apa pun yang melekat pada diri kita sekarang. Rahasia menjadi pribadi percaya diri bukan sama sekali dilihat dari bagusnya penampilan fisik kita, mahalnya baju yang kita kenakan atau pun banyaknya materi yang kita miliki.
Sebaliknya, rahasia menjadi pribadi percaya diri adalah selalu senang menjadi dirinya sendiri sekaligus pandai mensyukuri setiap nikmat yang kita dapatkan selama ini.
Jadi apa yang harus Anda lakukan mulai sekarang? Pertama, jadilah diri Anda sendiri. Ketika bertemu dengan teman-teman Anda yang notabene anak orang kaya (karena sebenarnya yang kaya adalah orang tuanya, bukan) ya, Anda berteman saja. Tidak perlu mengikuti gaya hidup mereka.
Hal yang perlu Anda tanyakan kepada diri Anda sekarang adalah apa sebenarnya tujuan Anda berteman dengan anak-anak orang kaya? Untuk sebuah gengsi? Atau karena mereka anak-anak yang baik dan kebetulan kaya?
Jika memang mereka anak-anak yang baik, sudah sewajarnya lah Anda berteman dengan mereka. Tetapi jika ternyata alasan Anda adalah hanya untuk sebuah gengsi, maka tentu saja ini adalah tindakan yang salah. Anda tahu mengapa? Karena Anda menjadi menderita. Bukankah hidup berpura-pura itu membuat kita menderita?
Kedua, syukuri apa pun yang melekat pada diri Anda sekarang. Tanyakan kepada diri Anda, selama ini dengan usia yang aku miliki, apa saya yang telah saya lakukan ya? Apakah saya sudah menjadi seorang Dinda yang bahagia, merdeka dan ceria, atau justru sebaliknya.
Ketiga, isi hari-hari Anda dengan hal-hal positif. Mengingat usia Anda yang masih muda dan belia, sebaiknya Anda mengisi hari-hari Anda dengan kegiatan positif. Artinya, jika sekarang Anda masih kuliah, isilah waktu luang Anda dengan mengikuti kursus Bahasa Inggris ataupun keterampilan lainnya yang sangat mendukung Anda kelak dalam bekerja.
Gunakan uang Anda untuk meningkatkan ketrampilan / kegiatan positif daripada membelanjakan uang untuk membeli baju bagus dan berlebihan.
Bukankah menjadi diri sendiri itu nikmat? Selamat menjadi diri sendiri dan menjadi Dinda yang merdeka, ya!
Sumber : female.kompas.com
Komentar
Posting Komentar